
MUTIARA HADIST
Jadilah Pemimpin Bukan Penguasa
Dari Ibnu Umar r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, "Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu akan ditanya mengenai kepemimpinanmu. Imam (Penguasa) adalah pemimpin dan akan ditanya mengenai kepemimpinannya. Seorang laki-laki adalah pemimpin keluarganya dan bertanggung jawab mengenai kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin rumah tangga suaminya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Pelayan (buruh) adalah pemeliharaharta majikannya dan akan ditanya mengenai pemeliharaannya. Maka kamu sekalian adalah pemimpin dan masing-masing bertanggung jawab atas kepemimpinannya."
8625 hits
MUTIARA HADIST Lainnya
- Para Dukun Mendapat Informasi Dari Jin 1644 hits
- Membahagiakan Saudara Kita 11162 hits
- Jangan Pernah Berbakhil, Saudaraku! 11432 hits
- Muslim Yang Saling Membunuh 7670 hits
- Kewajiban Zakat Dan Puasa 6667 hits
- Menikahlah Dengan Lurus Sahabatku :) 11517 hits
- Kekuatan Sholat Dhuha 7583 hits
- Hari Gini! Masih Menunda-nunda 1612 hits
- Apakah Ini Sering Terjadi Pada Anda? 7057 hits
- Halal Dan Haram Itu Sudah JELAS 1760 hits
- Hebatnya Shalat 5 Waktu 6961 hits
- Puasa Yang Diterima 7605 hits
- Rukun Islam 7052 hits
- Jangan Dekati Zina! 2326 hits
- Optimis Dan Positive Thingkinglah Kepada Allah ! 11915 hits
- Kepada Sebuah Mimpi 6682 hits
- Saling Ukhuwah 7270 hits
- Itulah Fisabilillah .. 7106 hits
- Apakah Anda Bisa Seperti Ini? 6834 hits
- Sifat Iri Yang Diperbolehkan 10209 hits
- Apakah Anda Punya Sifat Munafik? 6754 hits
- Sedekah Paling Besar Pahalanya 7575 hits
- Hati-hati Wahai Saudaraku... 6995 hits
- Waspada Perang Pemikiran 1606 hits
galeri video
galeri foto
TAUTAN
statistik pengunjung
Hari ini | : | 230 |
Total | : | 9.144.534 |
Online | : | 3 |
Sedekah Paling Besar Pahalanya
Dari Abu Hurairah R.a. Berkata: Seseorang Datang Kepada Rasulullah Saw Lalu Bertanya, "Ya Rasulullah, Sedekah Manakah Yang Lebih Besar Pahalanya? Rasulullah Saw Menjawab, "Bersedekah Dalam Keadaan Sehat Sedang Engkau Amat Sayang Kepada Harta Tersebut, Takut Miskin Dan Mengharapkan Kekayaan. Oleh Sebab Itu Jangan Menunda-nunda Sehingga Apabila Ruh (nyawa) Sudah Sampai Di Tenggorokan (hampir Mati) Lalu Engkau Berwasiat Untuk Si Fulan Sekian, Untuk Si Fulan Sekian.