Menjadi seorang Ayah adalah suatu anugrah yang paling dinantikan bagi
kaum laki-laki, Allhammdulillah anugrah itu sudah saya peroleh tahun
2008 kemaren dengan hadirnya Ezwan dalam keluarga. Jauh dari buah hati
ternyata memberikan kesan tersendiri bagi saya yang menjadi salah satu
alasan utama meninggalkan kota Jakarta dan segenap rutinitas termasuk
Pekerjaan yang waktu itu menjadi tenaga honorer di Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan Depdiknas Jakarta (Dikmenjur/Ditpsmk).
INGIN MELIHAT SENDIRI
PERKEMBANGAN ANAK ! itulah yang membuat saya yakin untuk
menjalani hidup bersama keluarga di Cianjur. Allahuakbar, detil setiap
pertumbuhan dan perkembangan Ezwan bisa dilihat langsung dan itu
merupakan kebahagiaan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.
Berikut saya coba berbagi sebuah artikel khusus bagi seorang ayah atau
calon ayah :) semoga bermanfaat
--------------
Hasil riset dan para psikologi banyak yang menyatakan bahwa peran ayah
sangat penting dalam pertumbuhan seorang anak. Ikatan emosional antara
ayah dan anak, ditentukan salah satunya oleh interaksi antara ayah dan
anak itu sendiri. Interaksi yang baik antara anak dan ayah ini,
dikatakan sangat mempengaruhi kecerdasan emosional seorang anak yang
membuatnya tumbuh menjadi sosok dewasa yang berhasil.
Bagaimana seorang ayah yang sibuk bekerja di luar tetap bisa mempererat
dan menjalin ikatan emosional ini?
Banyak kendala yang dihadapi seorang ayah untuk meluangkan waktunya
merawat anak karena kesibukan di luar.
Di bawah ini adalah tips-tips bagi Seorang Ayah :
1. Persiapkan diri Anda sedini mungkin sejak istri Anda hamil
Seorang suami sudah terlibat dalam pembuahan seorang anak, yang
menjadikan istrinya mengandung. Masa kehamilan selama 9 bulan ini dapat
Anda gunakan untuk mempersiapkan diri Anda sebagai seorang ayah.
Berperan aktif lah Anda sebagai seorang suami sekaligus calon ayah
dengan membantu kehamilan istri.
Mengikuti persiapan persalinan berupa senam, membaca buku bersama
mengenai kehamilan, cara merawat bayi atau berbelanja bersama untuk
menyambut kelahiran sang bayi. Bila memungkinkan temanilah istri Anda
dalam persalinan. Melihat langsung perjuangan istri Anda, dan
detik-detik terdengarnya tangisan bayi yang lahir ke dunia ini, akan
menambahkan rasa sayang dan kasih Anda baik kepada istri maupun anak
Anda.
2. Ikut aktif merawat bayi
Sedari awal menjelang kelahiran, cobalah ikut aktif merawat bayi
Anda. Salah seorang peneliti menemukan bahwa para ayah yang mulai
mengganti popok, memandikan, dan mengasuh bayi mereka sejak dini, akan
besar kemungkinan melakukan kegiatan semacam itu pada bulan-bulan
selanjutnya.
Tips bagi ibu..., biarkanlah suami Anda ikut merawat dan mengasuh
dengan gayanya sendiri, Anda bisa memberikan dukungan dan dorongan agar
suami akan semakin perrcaya diri dalam merawat bayinya. Memberikan
masukan dan membetulkan cara merawat akan menambah smooth.
Bagi keluarga yang mendapatkan pertolongan dari nenek atau saudara
lainnya, usahakan lah jangan sampai menganggu porsi sang ayah dalam
ikut aktif merawat bayi. Give him the space.
3. Bermain bersama
Ketika bayi Anda makin beranjak usia, lewatkan waktu bersama untuk
bermain, membaca buku atau melakukan aktivitas yang menyenangkan bagi
bayi Anda yang mulai merangkak, mulai belajar berbicara atau berjalan.
Ciptakanlah permainan-permainan yang menggairahkan, yang digemari
seperti kuda-kudaan, pesawat terbang atau sembunyi sembunyian.
Sesuaikanlah dengan perkembangan usia anak Anda.
Membaca, mewarnai atau melakukan keterampilan menggunting, menempel
secara bersama-sama.
4. Terlibat dalam kehidupan sosial anak Anda
Ketika anak Anda mulai beranjak usia sekolah, dia akan memulai
kehidupan sosial yang baru. Usahakan terlibat dalam kehidupan sosial
anak Anda, dengan mengenali misalnya nama teman-temannya, dengan siapa
dia bergaul, aktivitas yang dia lakukan bersama temannya atau nama guru
TK/SD nya.
5. Jadilah pendengar yang baik
Kesibukan kerja terkadang membuat Anda mengabaikan cerita-cerita
anak Anda. Berikan keseimbangan antar kerja dan keluarga, atau usahakan
jangan membawa pekerjaan ke rumah. Luangkan waktu 5 menit saja untuk
mendengarkan celotehannya dan mengerti betul isi cerita itu.
Jangan hanya \\\'meng-iyakan\\\' agar cerita anak itu lekas selesai
atau mengatakan nanti ayah sedang sibuk.
Sebersit wajah kecewa akan nampak dan membuat anak akan semakin
malas untuk bercerita pada anda. Akhirnya kebiasaan bercerita dan
sharing dari anak akan menghilang. Jadi jangan Anda mengeluh bila anak
Anda tidak terbuka suatu hari nanti, karena kebiasaan ini dimulai dari
respon Anda sebagai pendengar yang baik atau tidak.
Dengan menjadi pendengar yang baik, disamping keterbukaan, Anda
akan menjadikan anak Anda dapat mengekspresikan dan cakap dalam
mengungkapkan sesuatu.
6. Komunikasi yang baik
Bila Anda dinas luar atau tinggal terpisah berjauhan dengan anak
Anda, usahakan lah tetap menjalin komunikasi dengan baik, melalui
telepon atau chatting internet. Tunjukkan perhatian Anda, rasa sayang
Anda melalui telepon, sms atau melalui surat.
7. Percayai anak Anda dan berikan kebebasan
Jadilah seorang ayah yang memberikan kebebasan dan dapat
mempercayai anak Anda. Kepercayaan Anda akan menjadikan dia tumbuh
menjadi anak yang percaya diri dan mandiri. Janganlah mendikte dia
untuk melakukan A. Tapi cobalah memberikan dia pilihan, misalnya Arif
mau A atau mau B? Dan tetaplah membuka kemungkinan pilihan lain selama
pilihan itu tidak bertentangan dengan hal prinsip.
8. Penuhilah sesuai kebutuhannya
Bertambah dewasa seorang anak, akan semakin bertambah kebutuhannya,
semakin beragam dan variatif. Jangan Anda paksakan dan menganggap dia
masih kecil sehingga memperlakukan sebagai seorang bayi.
Sumber : dechacare.com