Penampilan cantik diperlihatkan Persib Bandung saat mengalahkan Persiba Balikpapan. Tren positif itu diharapkan berlanjut kala skuad Daniel Darko Janackovic berhadapan dengan Sriwijaya FC, Rabu (1/9/2010) pukul 21.00 WIB.
Apalagi, kondisi fisik para punggawa Maung Bandung didera keletihan karena hanya memiliki satu hari masa istirahat. Hal ini juga dialami Persiba Balikpapan, yang laga perdana bisa menekuk Sriwijaya 3-0 dan laga kedua kalah oleh Persib 3-2.
Dari skema permainan dengan pola 4-4-2 yang diterapkan Darko, Maung Bandung bisa menguasai lapangan. Permainan apik semua punggawanya, baik pola serangan dari sayap maupun tengah, membuat tim Beruang Madu keteteran. Belum lagi ditambah mental para pemain yang bisa dikuasai dengan baik. Sehingga, meski sempat tertinggal, namun dengan kolektivitas yang terjaga baik, Persib akhirnya bisa menang.

Darko menyatakan, permainan apik anak asuhnya menjadi modal untuk bisa menguasai lapangan saat dijamu Laskar Wong Kito malam ini. Dia menyatakan, meski Sriwijaya sempat dipermalukan Persiba dengan skor telak 3-0, namun persiapan Ponaryo Astaman dkk dinilainya cukup leluasa. Sedangkan timnya hanya punya waktu berlatih dan memulihkan kondisi selama satu hari. "Jadi harus dimanfaatkan betul untuk mengatur skema apa yang tepat dan efektif agar bisa mengimbangi permainan lawan," jelas Darko, Rabu (1/9/2010).
Pelatih berlisensi A UEFA ini menambahkan, dirinya juga melakukan evaluasi kelemahan saat laga kontra Persiba. Menurutnya, pola komunikasi di lini belakang serta permainan satu-dua sentuhan para punggawanya harus dibenahi sedikit demi sedikit. Sebab, dirinya begitu mengandalkan kerjasama tim ketimbang skill individu para pemainnya.
"Karena kalau komunikasi di lapangan bagus, maka kita bisa mudah melancarkan serangan atau mematahkan gerak lawan," ujarnya.
Meski skor imbang sudah bisa mengantarkan Persib melaju ke babak final, namun bagi Darko, dirinya tidak begitu mementingkan hasil. Dia hanya berharap semua pemainnya mengikuti skema yang dibuatnya dan bisa memberikan penampilan terbaik bagi semua pihak. Apalagi, turnamen IIC juga menjadi bahan acuan bagi dirinya untuk menentukan pemain serta posisi yang tepat bagi pemain tersebut.
"Makanya ada beberapa pemain yang saya minta di posisi berbeda agar dia bisa meningkatkan kemampuannya. Misalnya Rahmat Affandi yang saya posisikan di sayap dan ternyata berhasil," bebernya.
(hmr)
sumber: okezone