DALAM dua musim terakhir, Persib Bandung hanya memiliki satu mesin gol, yaitu Cristian Gonzales. Sejak bergabung dengan tim kebanggaan bobotoh ini, "El Loco" sudah memproduksi 42 gol --10 di antaranya di Piala Indonesia-- untuk Persib. Karena itu, ketika mesin gol Gonzales macet, Persib praktis kesulitan membobol gawang lawan karena tidak punya mesin gol cadangan yang seproduktif striker berusia 35 tahun tersebut.
Situasi itu tampaknya disadari benar oleh Gonzales. Karena itu, menjelang bergulirnya Liga Super Indonesia (LSI) 2010/2011, Gonzales tidak segan-segan untuk merekomendasikan striker Persijap Jepara, Pablo Alejandro Frances kepada manajemen klub Persib.
Gayung pun bersambut. Manajer Persib, H. Umuh Muchtar ternyata juga tertarik dengan ketajaman striker asal Argentina ini. Karena itu, Umuh langsung mengajukan nama Frances kepada pelatih anyar Persib, Darko-Daniel Janackovic. Meski belum mampu menyumbangkan gol di dua pertandingan Persib di Turnamen Inter Island Cup 2010, Janackovic memutuskan untuk merekrut Frances.
Pelatih berdarah Serbia itu mengharapkan, Frances menjadi tandem sehati Gonzales. Catatan 13 gol bersama Persijap pada musim lalu diharapkan bisa meningkat bersama Persib. "Pablo (Frances) pemain bagus. Dia bisa mencetak banyak gol," kata Janackovic menyambut kehadiran Frances.
Harapan besar sang pelatih dijawab Frances oleh sebuah tekad besar. Ketika pertama kali datang, pencetak gol tersubur Copa Indonesia 2008/2009 dengan koleksi 8 gol ini menyatakan siap menjadi tandem Gonzales di lini depan Persib.
"Saya datang ke sini (Persib, red) karena saya merasa cocok dan siap menjadi pendamping Gonzales," kata pemain kelahiran 29 September 1982 ini.
Setelah dua musim mengawali kariernya di Indonesia bersama Persijap, Frances berharap bisa memberikan kontribusi positif buat tim barunya. "Saya sudah siap bekerja keras untuk Persib," kata kolektor 26 gol sepanjang kariernya di Indonesia ini. (endan suhendra/"GM")**
sumber: GM