Innalillahi wainna illaihi rojiun. Berita duka kembali menyelimuti Dunia komedi Indonesia kehilangan tokoh besarnya lagi. Telah meninggal dunia Raden Aang Kusmayatna Kusumadinata yang lebih dikenal dengan nama Kang Ibing, Kamis (19/8) sekira pukul 21.00 WIB, di RS Al-Islam Jl. Soekarno Hatta Bandung.
Almarhum dilarikan keluarga serta kerabatnya dari rumah duka di Bunga Bakung Ciwastra akibat mengalami pendarahan dan jatuh pingsan sesaat setelah terjatuh. Pria yang lahir di Sumedang pada 20 Juni 1946 itu dikenal sebagai sosok yang jenius. Tak hanya dikenal sebagai pelawak, tetapi juga pembawa acara andal, bintang film, dan pendakwah.
Menurut keterangan putra pertama ‘Si Kabayan’, Dikdik Kusmadi, 32 tahun, ayahanda semasa hidup memiliki cita-cita mendirikan sebuah pesantren, tetapi belum terlaksana. Bersama Aom Kusman, Suryana Fatah, Wawa Sofyan, dan Ujang, Kang Ibing mendirikan kelompok lawak D’Kabayan.
Masing-masing memiliki keunikannya sendiri, di mana para anggotanya mewakili sosok etnis tertentu. Suryana Fatah, misalnya, dikenal sebagai Koh Holiang, Wawa Sofyan sebagai Mas Sastro. Sementara Kusmayatna menggambarkan sosok legenda Sunda Kang Maman alias Ibing. Sosoknya begitu gampang dikenali. Kang Ibing kerap tampil lengkap dengan sarung tersampir di pundak dan peci yang menjadi ciri khasnya. Sukses di dunia lawak, ia juga beberapa kali ikut terlibat dalam berbagai film, seperti Si Kabayan (1975), Ateng The Godfather (1976), Bang Kojak (1977), Si Kabayan dan Gadis Kota (1989), Boss Carmad (1990), Komar Si Glen Kemon Mudik (1990), Warisan Terlarang (1990), dan Di Sana Senang Di Sini Senang (1990).
Di luar kesibukannya di dunia hiburan, ia juga dikenal sebagai pendakwah yang kerap memberikan ceramah ke sejumlah tempat, termasuk ke pelosok-pelosok daerah.
sumber: radarsukabumi