Untuk mengejar target, proses renovasi lapangan Stadion Si Jalak Harupat terus dilanjutkan usai libur Idulfitri 1431 H. Saat ini renovasi difokuskan untuk mengganti pasir dan memperbaiki drainase lapangan.

"Proses renovasi lapangan Stadion Si Jalak Harupat masih terus berjalan secara bertahap. Usai libur Lebaran, pengerjaan renovasi kembali dilanjutkan," ujar Kabid Olahraga Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kab. Bandung, Ating Rochyadi kepada "GM", Rabu (15/9).

Menurutnya, saat ini proses renovasi sudah memasuki tahap penggalian lapangan. Sebagian besar rumput lapangan Stadion Si Jalak Haupat sudah diangkat untuk mempermudah proses renovasi.

"Salah satunya, untuk memperbaiki saluran drainase lapangan. Jika stadion diguyur hujan, kita sering melihat air tergenang di beberapa tempat akibat terhambatnya saluran drainase," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Ating, proses pengerjaan renovasi juga akan difokuskan untuk memperbaiki pasir lapangan. Agar lapangan kembali bagus dan layak digunakan untuk pertandingan, pasir lapangan Stadion Si Jalak Harupat akan diganti dengan pasir yang baru.

"Karena sudah lama, makanya lapangan menjadi keras. Untuk membuat lapangan kembali bagus, mau tidak mau kita harus mengganti pasirnya dengan yang baru," katanya.

Selesai November

Dijelaskannya, renovasi lapangan Stadion Si Jalak Harupat ini akan dilakuakn secara keseluruhan. Selain mengganti pasir, rumput lapangan akan diganti dengan yang baru dan didatangkan dari Belgia.

"Supaya rumput tersebut bisa tumbuh dengan bagus, pasir dan lapisan di bawahnya harus bagus. Makanya proses renovasi lapangan ini akan dilakuakn secara total karena berhubungan satu sama lain," terangnya.

Ia berharap, proses renovasi lapangan Stadion Si Jalak Harupat bisa selesai sesuai dengan target. Pemkab Bandung meminta pengembang untuk menyelesaikan proses renovasi hingga 28 November 2010.

"Insya Allah, tanggal 28 November proses renovasi sudah selesai. Meskipun demikian, lapangan tidak bisa langsung digunakan karena membutuhkan waktu pemeliharaan sekitar enam bulan," tegas Ating. (B.111)**

sumber: GM